Franchise V/H/S telah lama dikenal sebagai salah satu antologi horor found footage paling populer. Dengan konsep unik berupa kumpulan rekaman mengerikan, seri ini berhasil menghadirkan cerita-cerita horor pendek yang beragam, dari yang supernatural hingga slasher brutal. Kini, “V/H/S/Beyond” (2024) membawa sesuatu yang baru dengan menggabungkan elemen horor dengan fiksi ilmiah, menghadirkan kisah-kisah yang lebih segar dan mengerikan dalam format dokumentasi rekaman yang telah lama menjadi ciri khasnya.
Sinopsis dan Konsep V/H/S/Beyond (2024)
Sebagai sekuel dari V/H/S/85 (2023), V/H/S/Beyond tetap mempertahankan konsep found footage, tetapi kali ini dengan pendekatan yang lebih futuristik dan interdimensional. Film ini menghadirkan lima segmen utama yang masing-masing mengeksplorasi berbagai aspek horor dengan sentuhan sci-fi. Dari cerita tentang pertemuan makhluk luar angkasa hingga eksperimen teknologi yang salah arah, setiap segmen dalam film ini menawarkan pengalaman yang unik.
Seperti biasa, semua segmen dalam film ini dihubungkan oleh sebuah narrative frame (kisah utama) yang bertindak sebagai pengikat antar cerita. Kali ini, cerita utama berpusat pada sekelompok peneliti yang menemukan serangkaian kaset VHS misterius yang berisi rekaman kejadian-kejadian aneh dan mengerikan. Saat mereka semakin mendalami isi kaset tersebut, mereka mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang sangat salah dengan rekaman-rekaman itu, dan bahkan keberadaan mereka sendiri mulai terancam.
Segmen dan Sutradara
Film ini menghadirkan beberapa sutradara berbakat yang memberikan warna unik pada setiap segmen. Berikut adalah daftar segmen dalam V/H/S/Beyond dan garis besar ceritanya:
- “Stork” (Sutradara: Jordan Downey)
Sebuah tim pencari bayi yang hilang menemukan sebuah rumah tua yang menyimpan rahasia mengerikan. Makhluk-makhluk misterius mulai memburu mereka satu per satu, membuat misi penyelamatan berubah menjadi perjuangan bertahan hidup. - “Dream Girl” (Sutradara: Virat Pal)
Berlatar di lokasi syuting film Bollywood, segmen ini mengikuti seorang aktris muda yang tanpa sadar terlibat dalam ritual okultisme. Perlahan, ia mulai mengalami kejadian aneh yang mengaburkan batas antara realitas dan mimpi buruk. - “Live and Let Dive” (Sutradara: Justin Martinez)
Sekelompok skydivers mencoba melakukan aksi berbahaya untuk mendokumentasikan pengalaman ekstrem mereka. Namun, salah satu dari mereka menghilang di udara, dan rekaman yang mereka miliki mengungkap sesuatu yang jauh lebih mengerikan daripada yang mereka bayangkan. - “Fur Babies” (Sutradara: Christian Long & Justin Long)
Sebuah kelompok aktivis hak-hak hewan merencanakan serangan ke sebuah laboratorium rahasia. Namun, apa yang mereka temukan di dalam jauh lebih menyeramkan daripada eksperimen biasa. - “Stowaway” (Sutradara: Kate Siegel)
Seorang pemburu UFO yang obsesif akhirnya menemukan bukti nyata tentang keberadaan alien. Namun, ia segera menyadari bahwa ia bukanlah pemburu—melainkan target dari sesuatu yang mengintainya sejak lama.
Gaya Penyutradaraan dan Atmosfer
Seperti seri sebelumnya, V/H/S/Beyond mempertahankan gaya found footage yang kasar dan realistis, membuat pengalaman menonton terasa imersif. Namun, dengan tambahan unsur fiksi ilmiah, film ini memberikan variasi visual yang lebih kaya. Dari rekaman hitam-putih bergaya dokumenter hingga efek glitch elektronik yang menyeramkan, setiap segmen memiliki identitas visualnya sendiri.
Sutradara dalam film ini juga berhasil menciptakan suasana yang menegangkan dan tidak nyaman. Dengan pencahayaan redup, sudut kamera yang tidak stabil, dan suara-suara latar yang mengganggu, film ini sukses membangun atmosfer mencekam yang menjadi ciri khas waralaba V/H/S.
Daya Tarik Utama dan Keunggulan V/H/S/Beyond (2024)
- Pendekatan Segar dengan Unsur Fiksi Ilmiah
Salah satu hal yang membuat V/H/S/Beyond unik adalah perpaduan horor dengan sci-fi. Ini membuat film ini terasa lebih luas dalam eksplorasi temanya, dibandingkan hanya mengandalkan elemen supernatural klasik. - Format Antologi yang Variatif
Dengan lima cerita yang berbeda, penonton mendapatkan pengalaman horor yang beragam. Jika satu segmen kurang sesuai dengan selera, segmen lainnya mungkin lebih menarik. - Efek Praktis yang Efektif
Seperti film-film V/H/S sebelumnya, film ini tidak terlalu bergantung pada CGI, melainkan lebih mengandalkan efek praktis yang memberikan kesan lebih realistis dan menyeramkan. - Plot Twist yang Mengejutkan
Setiap segmen memiliki kejutan tersendiri yang menjaga penonton tetap terlibat hingga akhir. Beberapa twist bahkan cukup mengejutkan dan menambah dimensi baru pada cerita.
Penerimaan dan Kritik V/H/S/Beyond (2024)
Seperti kebanyakan film antologi, V/H/S/Beyond menerima tanggapan yang beragam. Beberapa segmen mendapatkan pujian atas kreativitas dan penyampaiannya yang efektif, sementara yang lain dianggap kurang menakutkan atau terlalu abstrak.
Beberapa kritik utama terhadap film ini meliputi:
- Variasi kualitas antar segmen – Beberapa segmen terasa lebih kuat dibandingkan yang lain, yang membuat pengalaman menonton terasa sedikit tidak merata.
- Beberapa alur yang sulit dipahami – Dengan pengaruh fiksi ilmiah yang lebih besar, beberapa cerita terasa lebih kompleks dan mungkin membingungkan bagi sebagian penonton.
- Tempo yang tidak selalu konsisten – Beberapa segmen membangun ketegangan dengan sangat baik, sementara yang lain terasa terlalu cepat atau kurang menggigit.
Namun, secara keseluruhan, film ini tetap menjadi tambahan yang menarik dalam seri V/H/S dan cocok bagi mereka yang mencari pengalaman horor yang lebih eksperimental.
Kesimpulan: Apakah Layak Ditonton?
V/H/S/Beyond (2024) adalah perpaduan unik antara horor dan fiksi ilmiah yang memberikan pengalaman baru bagi penggemar found footage. Dengan konsep antologi yang menawarkan variasi cerita, film ini berhasil menghadirkan beberapa momen horor yang benar-benar mencekam. sebab nonton film horor indonesia
Bagi penggemar berat franchise V/H/S, film ini wajib ditonton karena tetap mempertahankan elemen-elemen klasik dari seri sebelumnya, namun dengan inovasi baru yang menarik. Namun, bagi yang belum terbiasa dengan gaya found footage atau alur cerita eksperimental, film ini mungkin terasa sedikit membingungkan.