Megalopolis (2024)

Megalopolis (2024): Film Ambisius Francis Ford Coppola yang Menuai Kontroversi

Posted on Views: 0

Francis Ford Coppola, sutradara legendaris yang dikenal lewat “The Godfather” dan “Apocalypse Now,” kembali dengan proyek ambisiusnya yang telah ia impikan selama lebih dari empat dekade: Megalopolis (2024). Film ini merupakan sebuah epik fiksi ilmiah yang menggabungkan filosofi, politik, arsitektur, dan perjalanan manusia menuju utopia. Namun, meskipun membawa visi yang luar biasa, film ini menuai beragam reaksi dari kritikus dan penonton.

Latar Belakang dan Perjalanan Produksi Megalopolis (2024)

Megalopolis bukanlah proyek yang baru bagi Coppola. Sutradara ini pertama kali mencetuskan ide film tersebut pada akhir tahun 1970-an, setelah menyelesaikan “Apocalypse Now.” Namun, berbagai kendala, termasuk pembiayaan dan perubahan industri perfilman, membuatnya sulit untuk direalisasikan. sebelumnya film valiant one (2025).

Megalopolis (2024)

Pada tahun 2021, Coppola akhirnya mengumumkan bahwa ia akan mendanai sendiri proyek ini dengan dana sebesar $120 juta dari kantong pribadinya. Ini adalah keputusan yang berisiko, mengingat industri perfilman saat ini lebih didominasi oleh film berbasis franchise daripada proyek orisinal seperti Megalopolis. Setelah bertahun-tahun dalam pengembangan, film ini akhirnya dirilis pada 27 September 2024.

Sinopsis 

Film ini berpusat pada tokoh utama Cesar Catilina (diperankan oleh Adam Driver), seorang arsitek visioner yang bercita-cita untuk membangun Megalopolis, sebuah kota utopis yang menawarkan solusi bagi peradaban modern. Namun, rencananya tidak berjalan mulus karena ia harus berhadapan dengan Franklyn Cicero (Giancarlo Esposito), walikota New Rome yang menentang visinya.

Dengan latar kota yang dipenuhi intrik politik, idealisme, dan pertarungan antara kemajuan dan tradisi, film ini menghadirkan perdebatan tentang masa depan peradaban manusia.

Selain Adam Driver dan Giancarlo Esposito, film ini juga dibintangi oleh Nathalie Emmanuel, Aubrey Plaza, Shia LaBeouf, Laurence Fishburne, Dustin Hoffman, dan Jon Voight. Deretan aktor ternama ini semakin menambah daya tarik film yang sudah dipenuhi dengan konsep megah dan pemikiran mendalam.

Megalopolis (2024)

Tema dan Filosofi di Balik Film

Coppola dikenal sebagai sutradara yang tidak hanya membuat film untuk hiburan semata, tetapi juga menyampaikan pesan filosofis yang mendalam. Megalopolis bukan hanya tentang pembangunan sebuah kota futuristik, tetapi juga eksplorasi konflik antara inovasi dan status quo.

Film ini juga menyentuh tema peradaban manusia, kehancuran, dan kebangkitan. Banyak yang menyamakan Megalopolis dengan film-film klasik bertema utopia seperti “Metropolis” (1927) karya Fritz Lang atau “Blade Runner” (1982) karya Ridley Scott. Namun, Coppola menambahkan elemen politik dan filsafat yang membuat film ini lebih kompleks dan unik.

Respon Kritikus dan Penonton Megalopolis (2024)

Ketika Megalopolis tayang perdana di Festival Film Cannes 2024, film ini mendapatkan reaksi beragam. Beberapa kritikus mengagumi visinya yang berani, efek visual yang luar biasa, serta narasi yang mendalam. Namun, sebagian lain mengkritik film ini karena terlalu filosofis dan sulit diikuti, sehingga kurang bisa menjangkau penonton umum.

Di situs agregator ulasan seperti Rotten Tomatoes, film ini mendapatkan skor 71% dari kritikus, sementara penonton memberikan skor lebih rendah, yaitu 58%. Banyak yang merasa bahwa meskipun secara sinematografi film ini luar biasa, namun dari segi narasi, Megalopolis terlalu berat dan terkadang membingungkan.

Keberhasilan atau Kegagalan? Megalopolis (2024)

Secara komersial, film ini tidak meraih kesuksesan besar. Dengan anggaran sebesar $120 juta, Megalopolis hanya berhasil mengumpulkan $14,3 juta di box office global. Hal ini membuktikan bahwa film dengan tema berat dan konsep ambisius masih sulit bersaing dengan film-film blockbuster berbasis waralaba yang lebih ringan dan mudah dinikmati oleh pasar yang lebih luas.

Namun, di sisi lain, banyak yang menganggap Megalopolis sebagai karya seni yang akan dikenang dalam sejarah perfilman. Seperti “Blade Runner” yang awalnya dianggap gagal tetapi kemudian menjadi film kultus, ada kemungkinan Megalopolis akan mendapatkan apresiasi lebih besar di masa mendatang. tonton film Megalopolis (2024) disini.

Megalopolis (2024)

Kesimpulan

Megalopolis (2024) adalah film yang tidak bisa didefinisikan dengan sederhana. Ia adalah perpaduan antara seni, filosofi, politik, dan fiksi ilmiah yang berusaha menyampaikan pesan mendalam tentang masa depan peradaban manusia. Meskipun tidak sukses secara finansial, film ini tetap menjadi bukti bahwa Francis Ford Coppola masih memiliki keberanian untuk membuat film yang unik dan berani di era perfilman modern.

Bagi mereka yang menyukai film yang menantang pikiran dan menggali tema-tema kompleks, Megalopolis adalah sebuah karya yang patut untuk disaksikan. Namun, bagi penonton yang menginginkan hiburan ringan, film ini mungkin akan terasa terlalu berat. Bagaimanapun, Coppola telah mewujudkan impian yang telah ia rancang selama puluhan tahun, dan itu sendiri adalah sebuah pencapaian luar biasa dalam dunia perfilman. sebab nonton film horor indonesia.